aRtmGj9nYCRgAUanjInMp3gEbQOqXBW58gLhi6IP

Cari Blog Ini

Pages

MAKALAH TAUHID


KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah menyelesaikan makalah ini. Makalah yang saya susun berjudul “UDARA DALAM PERSPEKTIF ISLAM SERTA BAHAYA KARBON DIOKSIDA DALAM KEHIDUPAN” dengan berbagai unsur-unsur yang lainnya yang menyebabkan suhu panas bumi meningkat.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada paradosen fakultas tarbiyah khususnya kepada Ibu dosen mata kuliyah tauhid dan teman-teman yang secara langsung maunpun tidak hingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Semoga bantuan yang diberikan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah ini, masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna, khusunya bagi saya dan umumnya dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca.



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Udara
2.2. Unsur-Unsur Yang Berkaitan Dengan Udara
2.3. Bahaya Gas Karbon Dioksida Dalam Kehidupan
2.4. Solusi Dari Dampak Negatif Karbon Dioksida
2.5. Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi,dan uap  air yang mengikutinya dari segala penjuru. Allah telah menciptakan udara ini disela-sela angin. Hal ini sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia di muka bumi ini. Apabila tidak demikian, bagaimana bisa kapal-kapal dijalankan. Kapal-kapal tersebut dapat bergerak karena adanya hembusan angin. Selain itu, udara dengan sifat lembutnya dan kemampuannya bergerak dapat menghilangkan bau-bau busuk yang mengendap di tempat-tempat kediaman manusia sehingga segala jenis hewan dan manusia akan terbebas dari segala wabah dan penyakit.
Kemajuan  zaman dan teknologi saat ini telah banyak membuat adanya polusi udara diberbagai tempat. Adanya polusi ini diakibatkan karena ulah manusia sendiri yang tidak dapat menjaga sumber daya udara yang telah diberikan oleh Allah yang mana diciptakannya udara ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia yakni bernafas. Apabila udara yang dihirup oleh manusia ini adala udara yang kotor maka tidak menutup kemungkinan banyak manusia yang akan terjangkit wabah penyakit yang terkait dengan paru-parunya. Sehingga dari permasalahan tersebut maka yang dapat dikatakan udara yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan seluruh alam ini adalah udara yang bersih dimana arti bersih ini adalah udara yang terbentuk dari gas-gas helium, nitrogen, oksigen dan karbon dioksida belum dapat terkontaminasi dengan asap-asap yang dibuat oleh manusia yang telah banyak tercampur oleh karbon-karbon.[1]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Udara
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi,dan uap air yang mengikutinya dari segala penjuru. Dulu, para filosof yunani berkeyakinan, bahwa udara adalah salah satu dari empat unsure yang seluruh alam bergantung padanya. Dan banyak diantara filosof muslim yang menjadikan mereka sebagai rujukan.
Empat unsure tersebut adalah; tanah, air, udara, dan api. Teori ilmiah merekaini, tentu saja sesuai dengan standar zaman dan sebatas pemahaman rasional mereka yang dapat diterima. Dan ternyata, perkembangan ilmu pengetahuan modern telah membutikan bahwa keempat unsure ini bukanlahzat yang sederhana, akan tetapi merupakan persenyawaan dari berbagai unsur.

2.2. Unsur-Unsur Yang Berkaitan Dengan Udara

Beberapa manfaat macam-macam kandungan gas penyusun udara[2], yaitu:
1) Oksigen (O2)
Oksigen atau O2 adalah udara yang diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Selain itu, Oksigen (O2) juga digunakan dalam produksi baja dan untuk pengelasan. Gas oksigen (O2), merupakan gas yang diperlukan untuk pembakaran makanan dalam tubuh makhluk hidup. Pembakaran tersebut menghailkan energi dimana energi ini dibutuhkan untuk melakukan segala aktivitas manusia.
2) Nitrogen (N2)
Gas Nitrogen (N2) sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan. Hal ini disebabkan gas nitrogen merupakan bahan utama penyubur tanah. Jadi gas nitrogen sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup manusia.
3) Karbondioksida (CO2)
Selain Oksigen (O2) yang berperan dalam proses pernapasan manusia, karbondioksida (CO2) juga berperan dalam proses pernapasan manusia. Selain itu, karbondioksida menyebabkan buah dalam minuman yang menguap atau bersuara mendesis ketika kemasannya dibuka. Karbon dioksida (CO2) merupakan gas hasil pernapasan. Gas ini sangat diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis.
4) Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
5) Karbon monoksida (CO)
Gas ini sangat berbahaya, tidak berwarna dan tidak berbau, berat jenis sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan
membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena
bereaksi dengan hemoglobin darah membentuk Carboxy hemoglobin (CO-Hb).
Akibatnya fungsi Hb membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan, sesak nafas dan penderita pucat.

2.3. Bahaya Gas Karbon Dioksida Dalam Kehidupan

Paparan karbon monoksida dalam jumlah besar akan menimbulkan gejala seperti keracunan, yakni sakit kepala, rasa mual dan muntah. Gejala ini akan bertambah dengan rasa lelah, mengeluarkan keringat cukup banyak, pola pernafasan menjadi cepat dan pendek, adanya rasa gugup dan berkurangnya fungsi penglihatan. Puncak dari gejala ini adalah berkurangnya kesadaran bahkan hingga pingsan yang sebelumnya ditandai dengan sakit dada yang sangat mendadak. Jika terjadi nyeri dada, maka CO sudah berada di jantung. Banyak kasus kematian akibat keracunan karbon monoksida ini terjadi karena kesulitan bernafas dan edema paru yang disebabkan adanya kekurangan oksigen pada level sel, dimana sel tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah karena justru mengikat gas CO.

2.4. Solusi Dari Dampak Negatif Karbon Dioksida

Pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup, manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Gas karbon monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan darah dan masih banyak lagi dampak negatif yang disebabkan oleh pencemaran udara.

Akibat  CO2 pemanasan globalpun semakin menjadi dan dampaknyapun salah satunya terjadinya perubahan iklim global yang menyebabkan[3] :
1.      Peningkatan permukaan air laut
2.      Penurunan hasil panen pertania dan perikanan
3.      Perubahan keanekaragaman hayati

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara yang salah satunya karena gas karbon dioksida yang berlebihan dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­-pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.

Pemerintah telah menetapkan batas emisi yang dapat diterima bagi setiap kendaraan.  Oleh karenanya para pemilik kendaraan harus merawat kendaraan secara berkala agar kadar gas buang kendaraan memenuhi batas yang diijinkan pemerintah.   Atau menambah alat catalytic converter pada sistem pembakaran kendaraan sehingga akan menurunkan kadar CO dari gas buang sampai 90 % ,  jangan lupa manusia juga tetap harus memperhatikan dan mengatur sistem ventilasi dalam ruangan dengan baik, sehingga terhindar dari gangguan gas CO.

2.5. Ayat Al-Qur’an Yang Berkaitan

Jika kita klasifikasikan, penyebab bencana yang menimpa nusantara ini karena beberapa factor :
1.    Karena ulah manusia sendiri, sebagaimana penjelasan-Nya, Q.S al-Ruum (30:41.)

tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Dalam hal ini, Allah ingin memberikan pelajaran kepada mereka yang selalu membuat kerusakan dimuka bumi ini. Beragam musibah akibat ulah manusia yang serakah, seperti: pemanasan global, Lumpur Lapindo, Banjir Wasior, Longsor, serta kebanjiran-kebanjiran lain, karena membuang sampah sembarangan. Semua itu merupakan pelajaran, bahwa yang demikian itu merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain.

2. Karena keangkuhan dan kelengahan manusia itu sendiri, mengenai salah satu penyakit hati ini ayat yang menerangkan tentang sifat keangkuhan kelenganhan manusia itu sendiri terdapat pada surat Al-A’rof ayat : 146 [4].

ß$ÎŽñÀr'y ô`tã zÓÉL»tƒ#uä tûïÏ%©!$# šcr㍬6s3tGtƒ Îû ÇÚöF{$# ÎŽötóÎ/ Èd,ysø9$# bÎ)ur (#÷rttƒ ¨@à2 7ptƒ#uä žw (#qãZÏB÷sム$pkÍ5 bÎ)ur (#÷rttƒ Ÿ@Î6y Ïô©9$# Ÿw çnräÏ­Gtƒ WxÎ6y bÎ)ur (#÷rttƒ Ÿ@Î6y ÄcÓxöø9$# çnräÏ­Gtƒ WxÎ6y 4 y7Ï9ºsŒ öNåk¨Xr'Î/ (#qç/¤x. $uZÏG»tƒ$t«Î/ (#qçR%x.ur $pk÷]tã tû,Î#Ïÿ»xî

146. aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku).
[569], mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.
[569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini Ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.
Selama beberapa tahun terakhir ini, bumi pertiwi Indonesia tidak henti-hentinya dilanda bencana. bencana datang bertubi-tubi memporak-porandakan bumi persada ini. Mulai dari gelombang tsunami yang menyapu bersih sebagian wilayah Aceh, gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta, hingga semburan lumpur panas lapindo yang sudah menenggelamkan hampir separuh Sidoarjo. Bahkan ibu kota Jakarta telah menjadi langganan banjir pada tiap tahunnya.

  Tidak sedikit tentunya kerugian yang ditanggung oleh negara. Mulai dari kerugian materi yang jumlahnya mencapai hingga ratusan milyar rupiah, hingga korban jiwa yang tak terhitung lagi jumlahnya.

Setelah kita semua merenung dan mengintrospeksi diri, kemudian kita berharap sebagai makhluk dapat memahami bahwasanya bencana seperti banjir, tanah longsor, itu bukan sekedar hukuman yang diberikan tuhan –berbeda dengan bencana gempa bumi, gunung meletus ataupun tsunami, yang kesemuanya itu merupakan gejala atau hukum alam yang memang pasti terjadi. Akan tetapi, hal itu juga di karenakan kecerobohan dan kelalaian manusia yang telah menghilangkan keseimbangan alam itu sendiri.

Semua itu tidaklah lepas dari hubungan sebab-akibat. Akibat kerakusan dan perbuatannya  sendiri, manusia telah merusak keseimbangan yang ada di alam ini. Pengerukan tambang bumi secara besar-besaran tanpa menjaga dan memperdulikan dampaknya bagi bumi kita ini, penebangan hutan liar secara besar-besaran, pembuangan limbah ke sungai-sungai atau ke laut, membuang sampah-sampah kesungai hingga membuat alirannya tersumbat, tentunya semua itu merusak akan alam dan membuat keseimbangan yang ada menjadi timpang. Akibatnya, banyak bencana yang terjadi, seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

Di dalam Al-Qur’an Q.S. Ibrahim disebutkan;“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” 

Ayat ini menyeru kepada kita sebagai makhluk yang beragama agar supaya kita selalu bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan-Nya. Namun, kebanyakan manusia kufur terhadap nikmat-Nya sehingga yang timbul dari prilakunya adalah prilaku hewaniah (rakus) dan lupa terhadap sang maha pemberi nikmat. Akibat dari kerakusan manusia dalam mengeksploitasi kekayaan bumi secara tidak proporsional adalah hilangnya keseimbangan alam dan akhirnya terjadilah bencana.

Manusia haruslah mampu untuk mengambil pelajaran dari semua kejadia (bencana) yang telah menimpanya itu. Sesungguhnya Tuhan tidaklah menciptakan sesuatu itu tanpa tujuan. Setiap kejadian (bencana) yang telah kita hadapi itu merupakan peringatan dari Tuhan agar kita bisa memperbaiki diri, termasuk dalam menjaga keseimbangan alam. Selain itu pelajaran yang dapat kita ambil adalah bahwa manusia yang takabur menganggap dirinya hebat dan berkuasa di bumi ini sebenarnya hanyalah makhluk lemah yang tidak memiliki kekuatan tanpa pertolongan-Nya.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi,dan uap air yang mengikutinya dari segala penjuru. Dulu, para filosof yunani berkeyakinan, bahwa udara adalah salah satu dari empat unsure yang seluruh alam bergantung padanya. Dan banyak diantara filosof muslim yang menjadikan mereka sebagai rujukan.
Di antara gas-gas yang membentuk udara adalah seperti berikut :
o    Helium (He)
o    Nitrogen (N)
o    Oksigen (O2)
o    Karbon dioksida (CO2)

Paparan karbon monoksida dalam jumlah besar akan menimbulkan gejala seperti keracunan, yakni sakit kepala, rasa mual dan muntah. Gejala ini akan bertambah dengan rasa lelah, mengeluarkan keringat cukup banyak, pola pernafasan menjadi cepat dan pendek, adanya rasa gugup dan berkurangnya fungsi penglihatan. Puncak dari gejala ini adalah berkurangnya kesadaran bahkan hingga pingsan yang sebelumnya ditandai dengan sakit dada yang sangat mendadak. Jika terjadi nyeri dada, maka CO sudah berada di jantung. Banyak kasus kematian akibat keracunan karbon monoksida ini terjadi karena kesulitan bernafas dan edema paru yang disebabkan adanya kekurangan oksigen pada level sel, dimana sel tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah karena justru mengikat gas CO.

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara yang salah satunya karena gas karbon dioksida yang berlebihan dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­-pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.



DAFTAR PUSTAKA

Ali, Drs. Abdullah dan Rahma, Ir. Eni.1991.ilmu alamiah dasar.jakarta: bumi aksara Petrucci, Ralph H dan Suminar.1992.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. jakarta: erlangga.



Kimia lingkungan -/Susy Yunita Prabawati; Imelda Fajriati; Maya Rahmayanti.Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,2008.

Hadad, Alamah Sayyid Abdullah, menuju kesempurnaan hidup /Alamah Sayyid Abdullah. Mizan, 1996.



[1]http://www.keajaibanalqur’an.com
2Ali, Drs. Abdullah dan Rahma, Ir. Eni.1991.ilmu alamiah dasar.jakarta: bumi aksara
[2] Ali, Drs. Abdullah dan Rahma, Ir. Eni.1991.ilmu alamiah dasar.jakarta: bumi aksara
Petrucci, Ralph H dan Suminar.1992.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. jakarta: erlangga

[3] Kimia lingkungan -/Susy Yunita Prabawati; Imelda Fajriati; Maya Rahmayanti.Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,2008
[4] Hadad, Alamah Sayyid Abdullah, menuju kesempurnaan hidup /Alamah Sayyid Abdullah. Mizan, 1996
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar