aRtmGj9nYCRgAUanjInMp3gEbQOqXBW58gLhi6IP

Cari Blog Ini

Pages

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI TPA/TPQ”


KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya telah menyelesaikan makalah ini. Makalah yang saya susun berjudul “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI TPA/TPQ”. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada paradosen fakultas tarbiyah khususnya kepada Bapak dosen mata kuliyah Ilmu Pendidikan Islam  dan teman-teman yang secara langsung maunpun tidak hingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Semoga bantuan yang diberikan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung, mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa dalam menulis makalah ini, masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kemampuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna, khusunya bagi saya dan umumnya dapat memperluas pengetahuan bagi pembaca.



                                                                                                  Yogyakarta, 05 Mei 2013

Mahrus Ali




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latara belakang
1.2.Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Gambaran umum
2.2. Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di TPA/TPQ
2.3. Masalah yang ada di TPA/TPQ
2.4. Pemecahan masalah
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran dan Kritik



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan non-formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya, dan diselenggarakan dalam suasana yang indah, bersih, rapi, nyaman dan menyenangkan sebagai cerminan nilai simbolis dan filosofis dari kata TAMAN yang dipergunakan. TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan rujukan segala rujukan segala urusan. Hal ini ditandai dengan kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membacanya, terus menerus mempelajari isi kandunganya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkan secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya dalam pelaksanaan belajar-mengajar dalam TPA/TPQ banyak kekurangan-kekurangan, dan kendala-kendala yang dihadapi. Sehingga tujuan di adakanya TPA/TPQ belum berjalan sesuai rencana. Berangkat dari sinilah saya sangat tertarik untuk melakukan penelitian di TPA Nurul Huda di Desa. Malangan Kec. Umbulharjo Kab. Yogyakarta. Dan akan menulis makalah yang berjudul “PROBLEMATIKA PENDIDIKAN ISLAM DI TPA”.

1.2. Rumusan masalah
a.  Bagaimana keadaan guru dan siswa di TPA/TPQ ?
b. Bagaimana pelaksanaan belajar mengajar di TPA/TPQ ?
c.  Apa sajakah masalah yang muncul di TPA/TPQ ?
d.  Bagaimanakah solusinya dalam mengatasi masalah yang ada di TPA/TPQ ?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum
a)  Letak Geografis
TPA Nurul Huda terletak di Desa Malangan Kecamatan Umbulharjo Kabupaten Yogyakarta Jawa Tengah. TPA ini berlangsung di masjid Nurul Huda. Di belakang masjid ini hamparan sawah yang sangat indah yang sering sekali dipergunakan oleh sebagian anak-anak sebagai tempat bermai contohnya saja bermain layang-layangan. Masjid ini letaknya sangat strategis, yakni terletak di tengah desa. Masjid ini berwarna hijau, ukirannya sedikit  tetapi cukup indah dengan Kubahnya yang tidak terlalu besar. Masjid ini sangatlah cocok untuk diadakanya kegiatan belajar mengajar, karna selain letak yang strategis juga kebersihanya terjaga, dan keadaan sekitarnya tidak berbahaya bagi anak-anak. Disekitar masjid ditumbuhi pepohonan, dan terdapat permainan anak-anak. Masjid ini cukup luas. Dan digunakan sebagai pusat jama.ah sholat idul fitri dan idul adha. Disekitar masjid juga terdapat orang yang berjualan, agar para murid bisa membeli makanan kapanpun.

b)  Keadaan Guru (Ustadz/Ustadzah)
Ustadz dan ustadzah di TPA ini tentunya berasal dari desa ini sendiri dan ditambah dengan para santri yang berasal dari pondok di Desa itu. Jumlahnya memaang tidak terlalu banyak, hanya 1 uztadzah dan 2 ustadz dan ditambah para santri yang berjumlah 12 orang. Meskipun  melihat jumlah murid yang juga tidak terlalu banyak. Bukan berarti menjadi penghalang para ustadz, ustadzah dan juga para santri unntuk  senantiasa mengabdikan dirinya untuk mengajar disana mengamalkan ilmu-ilmu yang mereka punya.
Mudah-mudahan dengan keberlangsugan belajar mengajar di TPA Nurul Huda Meskipun dengan kendala-kendala yang ada yaitu muridnya yang sedikit tapi tidak menyurutkan para guru (ustadz dan uastadzah) mengajar anak-anak tersebut sampai lancar belajar Al-Qur’an dan juga pelajaran-pelajaran lainnya yang menyangkut dengan pelajaran agama islam.

c)      Keadaan Murid
Murid di TPA ini bisa dibilang sangatlah sedikit, jumlahnya yakni 21 orang yang terdiri dari 10 laki-laki dan 11 perempuan. Mulai dari umur 6 tahun hingga yang 10 tahun. Kesemua siswa-siswi di TPA ini hampir semuanya sudah membaca Al-Qur’an, tetapi sebagian ada yang sudah lumayan lancar dan sebagian lagi belum begitu lancar dalam membaca Al-Qur’an. Siswa-siswi di TPA ini meskipun sedikit tetapi mereka tetap semangat dalam mengaji terutama dalam hafalan-hafalan surat-surat pendek seperti Juz ‘Amma.

2.2. Pelaksanaan pendidikan islam di TPA Nurul Huda
Pelaksanaan kegiatan belajar disini menguunakan metode bandungan atau sering disebut juga dengan istilah .Walaupun TPA ini sangat sederhana, tentunya dalam kegiatan belajar mengajar adanya suatu target yang harus dilakukan oleh para siswa. Target tersebut yakni mampu menghafal dan membaca huruf hijaiyah, serta mampu menghafal doa-doa seperti doa kebaikan dunia ahirat, doa untuk kedua orang tua, doa sebelum makan, doa sesudah makan, doa akan tidur, doa bangun tidur. Dan menghafal surat al-Fatihah, Surat an-Naas, Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat al-Lahab, Surat An-Nash dan seterusnya, setelah para siswa-siswi menghafal surat-surat pendek kemudian para ustadz dan ustadzah mengetes para murid sampai bisa setelah semua selesai baru para muridpun dipersilahkan untuk pulang. Kegiatan pembelajaran di TPA Nurul Huda ini berlangsung dari pukul 15.00-17.00, dari hari senin sampai hari kamis sedangkan hari jum’at sampai ahad itu libur.

2.3. Masalah atau kendala yang ada di TPA
Di TPA Nurul Huda ini ada beberapa kendala ataupun masalah yang perlu segera di atasi baik oleh para ustadz dan ustadzah dan juga para santri yang ikut serta ambil bagian dalam proses balajar mengajar di TPA Nurul huda. Diantara masalah yang ada yaitu sebagai berikut:

a.       Tidak ada kejelasan mengenai pelajaran apa saja yang diajarkan kepada siswa-siswi pada proses belajar mengajar di TPA. Secara kurikulum , memang belum ada urutan kurikulum yang runtun secara baik yang dibuat oleh pengelola TPA ini.
b.      sarana dan prasarana seperti papan tulis, ataupun white board belum tersedia.
c.       Pengelolaan TPA kurang bagus, TPA bukanlah pendidikan formal, agaknya secara administrasi TPA ini dibilang sangatlah kurang, cara mempromosikanya juga kurang sehingga masyarakat agaknya kurang merespon adanya TPA ini.
d.      Belum adanya penyaluran bakat siswa dalam TPA.

2.4. Pemecahan masalah yang ada di TPA Nuru Huda
Pemecahan masalah dari saya yang sekiranya bisa  diambil solusi untuk mengatasi masalah ataupun kendala di TPA Nurul Huda yaitu sebagai berikut:

a.       Yang pertama megenai masalah kurikulum yang belum jelas. Mengenai masalah ini bisa di rundingkan atau dirapatkan oleh pengelola TPA untuk segera membuat kurikulum yang jelas dan runtun secara baik untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan dalam pembelajaran. Dan agar siswa-siswi pun tidak kebingungan dalam proses belajar mengajar maka dari itu dibutuhkan tanggapan yang serius dari pihak pengelola mengenai kurikulum di TPA.

b.      Kedua mengenai srana dan prasaarana yang belum ada untuk menunjang proses belajar mengajar di TPA, Hendaknya peng administrasian TPA haruslah dikelola dengan baik. Walaupun ini forum yang belum besar, tapi hendaknya berusaha agar bisa melakukan hal yang terbaik untuk TPA. Agar tujuan TPA tersebut berjalan dengan baik.

c.       Ketiga selain administrasi faktor yang lain juga yang perlu diperhatiokan adalah mengenai  cara mempromosikan TPA Nurul huda ke halayak masyarakat belum begitu diperhatikan yang menyebabkan masyarakat kurang merespon adanya TPA ini, nah agar masyarakat semakin mengenal TPA Nurul Huda maka dalam hal promosi harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara para ustadz atau ustadzah harus bisa lebih dekat masyarakat dan bersosilisasi mengenai adanya TPA Nurul Huda yang sangat menunjang sekali untuk kegiatan belajar mengajar ngaji bagi anak-anak.

d.      Dan yang terakhir mengenai kendala belum adanya penyaluran bakat siswa-siswi di TPA, Dalam kegiatan pembelajaran siswa, belum adanya penyaluran bakat siswa, seperti di adakanya lomba sepak bola, lomba qiro’ah, lomba kelereng, dan lomba-lomba lainya yang mampu membuat anak kecil senang untuk melakukanya. Dan solusi yang baik untuk pemecahan masalah ini adalah hendaknya selain kegiatan belajar mengajar di dalam ruang, hendaknya di adakan kegiatan belajar mengajar diluar ruangan agar siswa mampu mencari kegiatan lain yang menyenangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari permasalahan yang ada di atas dapat saya simpulkan, bahwasanya faktor penghambat ataupun masalah yang dapat menghambat pelaksanaan balajar mengajar di TPA Nurul Huda antara lain yaitu :

a.    Tidak ada kejelasan mengenai pelajaran apa saja yang diajarkan kepada siswa-siswi pada proses belajar mengajar di TPA. Secara kurikulum , memang belum ada urutan kurikulum yang runtun secara baik yang dibuat oleh pengelola TPA ini.
b.    sarana dan prasarana seperti papan tulis, ataupun white board belum tersedia.
c.    Pengelolaan TPA kurang bagus, TPA bukanlah pendidikan formal, agaknya secara administrasi TPA ini dibilang sangatlah kurang, cara mempromosikanya juga kurang sehingga masyarakat agaknya kurang merespon adanya TPA ini.
d.   Belum adanya penyaluran bakat siswa dalam TPA.

Dan solusi yang dapat memecahkan berbagai permasalahan yang ada adalah dengan cara memperbaiki kinerja administrasi dan pengelolaan TPA tersebut. Dan pastinya adanya dorongan untuk peserta didik dari orang tua.

3.2. Saran dan Kritik
Demikian makalah ini dibuat, jika terdapat banyak kekurangan dan kesalahan pada makalah ini saya menyatakan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran saya harapkan guna mengoreksi kesalahan yang ada dimakalah ini agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar