aRtmGj9nYCRgAUanjInMp3gEbQOqXBW58gLhi6IP

Cari Blog Ini

Pages

ASAL-USUL TAHUN HIJRIYAH



Allah adalah dzat yang maha kuasa atas segala sesuatu. Alam semesta adalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya. Penciptaan alam semesta yang amat komplek ini tidaklah sulit bagi Allah. Allah menciptakan bumi yang dihuni oleh manusia, kemudian menciptakan hewan dan tumbuh-tumbuhan guna memenuhi setiap kebutuhan hidup setiap hamba. Allah juga menciptakan siang dan malam yang datang secara bergantian. Adapun dari segala ciptaannya yang sempurna adalah manusia. Sebagaimana Allah  berfirman :

ôs)s9 $uZø)n=y{ z`»|¡SM}$# þÎû Ç`|¡ômr& 5OƒÈqø)s? ÇÍÈ   ¢OèO çm»tR÷ŠyŠu Ÿ@xÿór& tû,Î#Ïÿ»y ÇÎÈ   žwÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# óOßgn=sù íô_r& çŽöxî 5bqãYøÿxE ÇÏÈ   $yJsù y7ç/Éjs3ムß÷èt/ ÈûïÏe$!$$Î/ ÇÐÈ   }§øŠs9r& ª!$# È/s3ômr'Î/ tûüÉKÅ3»ptø:$# ÇÑÈ  

4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka Apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya?

Manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang paling  sempurna, selain itu manusia juga diciptakan dengan satu kelebihan yaitu dikaruniai akal pikiran. Dengan akal pikiran itulah manusia bisa berkreasia dan meniru sifat Allah menciptakan suatu meskipun ciptaannya tidak sebaik dan sebagus Dzat yang Maha Pencipta. Dengan akal pikiran manusia mampu menciptakan nama-nama hari dan nama-nama bulan serta nama tahun.misalnya kita mengenal kelahiran nabi Muhammad SAW sebagai tahun gajah sebab pada waktu itunabi Muhammad SAW lahir, raja abrahah beserta pasukannya yang mengendarai gajah hendak menghancurkan ka’bah. Namun Allah menghancurkan raja Abrahah besrta pasukannya hanya dengan mengirim seekor burung yang bernama ababil, dan kejadian pada itu disebut juga sebagai tahun gajah.

Begitulah kehidupan bangsa arab tempo dulu menjadikan suatu peristiwa sebagai patokancontoh lain misalnya, ada tahun yang disebut dengan “Tahun Adzan” ,dimana masa itu adalah masa disyari;atkannya adzan. Dengan akal dan pikiran yang diberikan oleh Allah kepada manusia maka penetapn tanggal pun semakin berkembang dan semakin memberi kemudahan bagi manusia. Sehingga munculah kalender islam yang juga disebut At-Taqwim Al-hijri. Kalender hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (Qamariyah) kalender ini berdasarkan pada hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari mekah ke madinah. Pada tahun 622 M.

Sebelum kedatangan islam yang dibawa nabi Muhammad saw, masyarakat arab memakai kalender lunisolar, yaitu kalender lunar (Qomariyah) yang disesuaikan dengan matahari (Syamsiyah). Awal bulan ditandai dengan munculnya hilal. Jumlah harinya berselang-seling antara 29-30 hari, sehingga satu tahun terdiri dari 354 hari atau 11 hari lebih cepat dari kalender syamsiyah (Masehi) yang setahunnya 365 hari. Agar sesuai dengan perjalanan matahari dan agar tahun baru selalu pada awal musim gugur, maka dalam setiap periode 19 tahun ada 7 tahun yang jumlah bulannya 13 (satu tahunnya 384 hari). Bulan interkalasi atau bulan ekstra ini disebut nasi’ yang ditambahkan pada akhir tahun sesuai Dzul-hijah.

            Ternyata, tidak semua kabilah disemenanjung arabia sepakat mengenai tahun-tahun mana saja yang mempunyai bulan nasi’. Masing-masing kabilah seenaknya menentukan tahun yang mempunyai bulan nasi’ ersebut. Satu kabilah menentukan bahwa tahun tersebut mempunyai 13 bulan (mempunyai bulan nasi) sementara kabilah yang linnya menentukan bahwa tahun tersebut mempunyai 12 bulan. Lebih celaka lagi jika suatu kaum memerangi kaum lainnya pada bulan muharram (bulan terlarang untuk berperang) dengan alasan perang itu masih ada bulan nasi’, belum masuk bulan muharram, menurut kalender mereka. Akibatnya masalah bulan interkalasi ini banyak menimbulkan permusuhan di kalangan masyarakat arab, oleh sebab itulah maka turunlah ayat berikut :

$yJ¯RÎ) âäûÓŤ¨Y9$# ×oyŠ$tƒÎ Îû ̍øÿà6ø9$# ( @ŸÒムÏmÎ/ šúïÏ%©!$# (#rãxÿx. ¼çmtRq=Ïtä $YB%tæ ¼çmtRqãBÌhptäur $YB%tæ (#qä«ÏÛ#uqãÏj9 no£Ïã $tB tP§ym ª!$# (#q=Åsãsù $tB tP§ym ª!$# 4 šÆÎiƒã óOßgs9 âäþqß óOÎgÎ=»yJôãr& 3 ª!$#ur Ÿw Ïôgtƒ tPöqs)ø9$# šúï͍Ïÿ»x6ø9$# ÇÌÐÈ  

37. Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan Haram itu[642] adalah menambah kekafiran. disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, Maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

[642] Muharram, Rajab, Zulqaedah dan Zulhijjah adalah bulan-bulan yang dihormati dan dalam bulan-bulan tersebut tidak boleh diadakan peperangan. tetapi peraturan ini dilanggar oleh mereka dengan Mengadakan peperangan di bulan Muharram, dan menjadikan bulan Safar sebagai bulan yang dihormati untuk pengganti bulan Muharram itu. Sekalipun bulangan bulan-bulan yang disucikan yaitu, empat bulan juga. tetapi dengan perbuatan itu, tata tertib di Jazirah Arab menjadi kacau dan lalu lintas perdagangan terganggu.

Dengan turunnya wahyu Allah diatas, Nabi Muhammad saw menetapkan bahwa kalender islam tidak lagi bergantung kepada perjalanan matahari atau menggunakan kelender bulan (Qomariyyah) murni tanpa adanya penyesuaian dengan kalender matahari (Syamsiyah) atau dengan menghilangkan tradisi penambahan bulan ke-13 atau bulan nasi’. Meskipun demikian nama-nama bulan dari Muharram sampai Dzul-hijjah tetap digunakan karena sudah populer pemakaiannya. Ketika Nabi Muhammad saw wafat tahun kekuasaan islam baru meliputi semenanjung arabia. Tetapi pada masa khalifah Umar Bin Khattab kekuasaan islam meluas dari mesir sampai persia.

            Pada tahun 638, gubernur irak Abu Musa Al-Asy’ari mengirim surat ke Khalifah Umar di Madinah, yang isinya antara lain : “ surat-surat kita memiliki tanggal dan bulan, tetapi tidak beranka tahun. Sudah saatnya umat islam membuat tarikh sendiri dalam perhitungan tahun”. Khalifah Umar menyutujui usul Gubernurnya ini. Maka dibentuklah panitia yang diketuai Khalifah Umar sendiri dengan anggota sahabat nabi yang terkemuka yaitu Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi thalib, Abdurrahman Bin Auf, Sa’ad Bin Abi Waqqas, Talhah Bin Ubaidillah dan Zubair Bin Awwam. Mereka bermusyawarah untuk menentukan tahun 1 (tahun pertama) dari yang selama ini dugunakan tanpa angka tahun.

            Ada yang mengusulkan perhitungan dari tahun kelahiran nabi (571 M), dan ada juga yang mengusulkan tahun turunnya wahyu Allah yang pertama (610 M). dan pada akhirnya, panitia menyepakati usulan dari Ali Bin Abi Thalib, yaitu tahun berhijrahnya kaum muslimin dari Mekkah ke Madinah (622 M). maka Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa tahun hijrah nabi adalah tahun satu. Dan sejak saat itu kalender umat islam disebut tarikh hijriah. Tanggal 1 Muharram 1 Hijriah bertepatan dengan 16 Tammuz 622 Rumi (16 Juli 622 Masehi). Tahun keluarnya keputusan Khalifah itu (638 M) langsung ditetapkan sebagai tahun 17 Hijriah. Jumlah bulan sebanyak 12, hal ini sesuai dengan firman Allah swt sebagi berikut :

¨bÎ) no£Ïã Íqåk9$# yZÏã «!$# $oYøO$# uŽ|³tã #\öky­ Îû É=»tFÅ2 «!$# tPöqtƒ t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# šßöF{$#ur !$pk÷]ÏB îpyèt/ör& ×Pããm 4 šÏ9ºsŒ ßûïÏe$!$# ãNÍhŠs)ø9$# 4 Ÿxsù (#qßJÎ=ôàs? £`ÍkŽÏù öNà6|¡àÿRr& 4 (#qè=ÏG»s%ur šúüÅ2ÎŽô³ßJø9$# Zp©ù!%x. $yJŸ2 öNä3tRqè=ÏG»s)ムZp©ù!$Ÿ2 4 (#þqßJn=÷æ$#ur ¨br& ©!$# yìtB tûüÉ)­GãKø9$# ÇÌÏÈ  

36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

[640] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan ihram.
[641] Maksudnya janganlah kamu Menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang, seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan Mengadakan peperangan.


Related Posts

Related Posts

Posting Komentar