1. Kelebihan
rasionalisme adalah mampu menyusun sistem – sistem kefilsafatan yang berasal
dari manusia. Umpamanya logika, yang sejak zaman Aristoteles, kemudian
matematika dan kebenaran rasio diuji dengan verifikasi kosistensi logis.
Kelebihan
Rasionalisme adalah dalam menalar dan menjelaskan pemahaman – pemahaman yang
rumit, kemudian Rasionalisme memberikan kontribusi pada mereka yang tertarik
untuk menggeluti masalah – masalah filosofi. Rasionalisme berpikir menjelaskan
dan menekankan kala budi sebagai karunia lebih yang dimiliki oleh semua
manusia.
2. Kelemahan
Doktrin
– doktrin filsafat rasio cenderung mementingkan subjek daripada objek, sehingga
rasionalisme hanya berpikir yang keluar dari akal budinya saja yang benar,
tanpa memerhatikan objek – objek rasional secara peka. Kelemahan rasionalisme
adalah memahami objek di luar cakupan rasionalitas sehingga titik kelemahan
tersebut mengundang kritikan tajam , sekaligus memulai permusuhan baru dengan
sesama pemikir filsafat yang kurang setuju dengan sistem – sistem filosofis
yang subjektif tersebut.
Rasionalisme
adalah pendekatan filosofis yang menekankan akal budi sebagai sumber utama
pengetahuan, mendahului atau unggul atas , dan bebas berpendapat bahwa pengalaman
atau pengamatan bukan suatu jaminan untuk mendapat kebenaran. Beberapa realitas
dapat dicapai validitasnya tanpa bantuan pengalaman empirisme. Di antaranya
adalah dengan deduksi dan intuisi adalah suatu metode pemikiran tanpa
dibuktikan dengan metode empirisme, namun mengandung kebenaran yang tidak dapat
diragukan lagi.
Konsekuensi
rasional adalah seba-akibat, akiba kebenaran adalah sebab – sebab yang
menyatakannya benar, sedangkan kebenaran beberapa realitas dapat dikenali
dengan adanya sebab – sebab dan akibat tersebut.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN EMPIRISME
1.
Kelebihan
empirime adalah pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan yang benar,
karena faham empiris mengedepankan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
2.
Sedangkan
kelemahan empirisme cukup banyak diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Indra
terbatas. Benda yang jauh kelihatan kecil. Apakah benda itu kecil benda itu
kecil? Tidak. Keterbatasan kemampuan indera ini dapat melaporkan objek salah.
b.
Indera
menipu. Pada orang yang sakit malaria, gulara rasanya pahit, udara panas
dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang salah juga.
c.
Objek
yang menipu. Contohnya ilusi, fatamorgana. Jadi, objek itu sebenarnya tidak
sebagaimana ia tangkap oleh alat indera; ia membihongi indera. Ini jleas dapat
menimbulkan inderawi yang salah.
d.
Indera
dan objek sekaligus. Dalam hal ini indera (di sini mata) tidak mampu melihat
seekor kerbau secara keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat
memperlihatkan badannya secara keseluruhan. Jika melihatnya dari depan, yang
kelihatan adalah kepala kerbau, dan kerbau pada saat itu memang tidak mampu
sekaligus memperlihatkan ekornya. Kesimpulannya ialah empirisme lemah karena
keterbatasan indera manusia.