MAKALAH FILSAFAT UMUM
“Sejarah Filsafat Yunani Kuno”
Disusun Oleh :
Kania Halisandi12490110)
Latifatul Umamah(12490091)
Chussen
M.Nasyimudin Irfan(12490101)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Filsafat
umum sangat banyak sejarahnya, diantaranya adalah filsafat yunani kuno,
filsafat islam, filsafat modern, filsafat abad ke-19 dan 20, aliran-aliran
filsafat dan sebagainya.Untuk
menelusuri filsafat Yunani, perlu dijelaskan terlebih dahulu asal kata
filsafat. Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM di Yunani, Sophia
diberi arti kebijaksanaan; sophia juga berarti kecakapan. Kata
philosophos
mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480 SM), sementara
ada yang mengatakan bahwa kata tersebut mula-mula dipakai oleh Pythagoras
(580-500 SM).
Namun pendapat
yang lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan bahwa Heraklitos-lah yang
menggunakan istilah tersebut. Menurutnya, philosophos (ahli filsafat) harus
mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan daripada kecintaannya akan
kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada kaum sofis dan sokrates
yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan secara
sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosophia adalah hasil dari
perbuatan yang disebut philosophein, sedangkan philosophos
adalah orang yang melakukan philosophein.
Dari kataPhilosophia
inilah akhirnya timbul kata-kata philosophie (Belanda, Jerman,
Perancis), philosophy
(Inggris), dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat
atau falsafat.Mempelajari
filsafat tidak akan pernah lepas dari bagaimana asal mula filsafat itu muncul.
Dan untuk mengetahui bagaimana asal mula filsafat itu muncul,maka kita perlu
mempelajari bagaimana sejarahnya. Sejarah filsafat ialah penyelidikan ilmiah
mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa manusia dalam sejarah. Jadi,
sejarah filsafat itu belumlah “filsafat”,sejarah filsafat hanyalah “sejarahnya”.
Bebicara tentang sejarah kelahiran dan perkembangan filsafat, tentu tidak akan
pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa
peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat yunani
dimajukan sebagai pangkal sejarah barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam
alam pikiranya berpangkal pada pemikiran yunani.
Dalam
mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang memiliki
keraguan atas mitos-mitos
atau dongeng tentang asal muasal segala sesuatu,baik alam semesta maupun
manusia yang tidak bisa di terima oleh akal manusia. Sudah barang tentu kemenangan akal atas mitos-mitos itu tidak
mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh secara
berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
1.2 RumusanMasalah
1.
Bagaimanakah sejarah munculnya filsafat yunani kuno?
2.
Apa sajakah faktor-faktor lahirnya filsafat yunani?
3.
Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat yunani kuno?
1.2
TujuanPenulisan
1. Menjelaskan bagaimana sejarah filsafat yunani kuno.
2. Menjelaskan faktor-faktor lahirnya filsafat yunani.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah filsafat yunani kuno
Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah
peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan
pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam.Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM
mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai
sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran
lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang
bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad
ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka
menginginkan adanya pertanyaan tentang, misteri alam
semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian
ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk
menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya
para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini
kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal
pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang
artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.[1]
2.2
Faktor-faktor lahirnya filsafat yunani
Terdapat tiga
faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu[2]:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng),
dimana mitos dianggap
sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui
atau mengerti.
2. Karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai
pendorong kelahiran filsafat yunani.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal
dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan
kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya
tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan
adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal),
sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini
lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode
ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan
akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka
mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang
berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat
yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang
terletak di pesisir Asia Kecil.
2.3Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani
Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan seperangkat
akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal dan pikiran
ini manusia bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,
yaitu manusia bisa berfikir tentang segala sesuatu secara jauh dan mendalam,
dengan menggunakan logikanya.Kemampuan berfikir manusia ini dinamakan berfilsafat.
Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam mencari penjelasan daripada alam,
Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip pertama charce.
Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah
sebagai berikut :
1.
Thales
(624-546 SM)
Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang
yang mula - mula berfisafat (bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli
geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa
dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik
pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang.[3]
Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat
mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang : “what is
the nature of the world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam
semesta ini” ? Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana
dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu ? thales mengambil air
sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang
amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di
atas air (mayer,1950:18)[4]
2. Anaximender (610-547 SM)
Anaximander adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa
substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950 :
18). Anaximander mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.[5] Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi
sebab dia orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip
terakhir yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam
alam semesta.
3. Anaximenes (585-524 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya tentang
alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang merupakan
asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan tubuh
kita demikianpun udara meliputi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain
dari udara saja yang dipupuk dengan bernafas. Maka dia merupakan yang pertama
berpikir persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut
didasarkan atas alasan:
a. Udara terdapat
dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun tidak
terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b. Keistimewaan udara
yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang peranan yang penting
dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
c. Udara adalah unsur
kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Mengenai terjadinya alam ini semuanya terjadi karena udara. Gerak udaralah
yang menjadi sebabnya. Jika udara jarang maka terjadilah api. Jika rapat
terjadilat angina dan awan, jika udara bertambah rapat lagi turunlah hujan dari
awan itu.
4.
Pythagoras
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan
dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis
apa-apa dan begitu juga muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan
Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya
masih dipertanyakan. Dengan demikian,
kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana yang termasuk ajaran Pythagoras
dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun
kelahirannya tidak diketahui. Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota
Kroton, Italia Selatan. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius,
bukan politik, seperti yang diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum
pythagorean tidak berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan
mereka mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.
Seiring berjalannya waktu,
pengikut-pengikut Pythagoras berkembang menjadi dua aliran. Pertama,aliran
akusmatiko (akusma=apa yang telah didengar). Mereka mengindahkan
penyucian dengan menaati semua peraturan dengan seksama. Kedua, aliran mathematikoi(matematis=ilmu
pengetahuan). Mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
5.
Parmanides
Parmanides
adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting.. Ia lahir pada kira kira
tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah
filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern.
Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah-
ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan
yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak
mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan
realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam –
macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh karena
itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya
sebagai berikut:
a.
Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu
realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat
dipahami , bagi Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu
tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada
permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
b.
Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya
ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada
belaka, sekarang yang baka.
c.
Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi,
maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak seperti
heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Plato amat menghargai
metode parmendes dibandingkan dengan dari filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan parmenides adalah antara ada dan tiada,
nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting
bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang
tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus diakui adanya.
6.
Zeno
Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia
Parmenides. Aristoteles mengatakan bahwa Zeno menemukan dialektika. Istilah ini
merupakan kata yang mempunyai berbagai arti sepanjang sejarah filsafat.
Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang
dianut oleh pelawan-pelawa Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu
harus ditarik kesimpulan-kesimpilan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak
benar. Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini,
Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama
mustahil.[6]
7.
Plato
Menurut Plato,
tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal
intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu
memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan,
kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang
sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem
filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam
penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan
mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates
yang hidup antara 427 – 347 SM
Plato adalah
salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang
gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir
selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga
menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak,
setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah
relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong
gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam
Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah
dilahirkan sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya
demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah
satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang dan para
arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua Yang
Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua
“Nesos” atau “Continent” dimana peradaban manusia masa kini berasal. Demikian
tingginya peradaban manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada
para penduduknya dan dalam sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala
yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan
tsunami yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip
dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal
26-12-2004 yang lalu.
8.
Aristoteles
Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun
dikirim ke Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya
Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna
berjalan-jalan. Sistem pengajaran
yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya
pada pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar mengenai data-data
pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika,
filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi,
retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan
ilmu tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang
berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika,
yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak
pasti (hipotesis).
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang
penalaran (Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya
berjudul; Categories, On Interpretation,
Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations
BAB
III
KESIMPULAN
Kelahiran
pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali
oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran
terhadap setiap gejala alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM
mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai
sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat
biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat,
karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada
pemikiran yunani.
Pada
masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan
penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli
pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui
budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu.
Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal kelahirannya adalah
ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik
sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche) yang merupakan unsur awal
terjadinya segala gejala.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, Dr. K.
1975. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanius.
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum: Akal dan hati Sejak Thales sampai capra
Muzairi. 2009.Filsafat Umum. Yogjakarta:
Teras.
[1]Muzairi, M.Ag, Filsafat Umum, (Yogjakarta: Teras,
2009),hlm.41-42
[2]http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-yunani-kuno.html
[3]http://kutipanartikel.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-filsafat_18.html
[4] Ibid.
[5]Ahmad Tafsir,Dr.,Prof.,FILSAFAT UMUM,”Akal
dan hati Sejak Thales sampai capra”,2009,hlm.48
[6] Dr. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta:
Kanius,1975), hlm. 46-50
Disusun Oleh :
Kania Halisandi12490110)
Latifatul Umamah(12490091)
Chussen
M.Nasyimudin Irfan(12490101)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Filsafat
umum sangat banyak sejarahnya, diantaranya adalah filsafat yunani kuno,
filsafat islam, filsafat modern, filsafat abad ke-19 dan 20, aliran-aliran
filsafat dan sebagainya.Untuk
menelusuri filsafat Yunani, perlu dijelaskan terlebih dahulu asal kata
filsafat. Sekitar abad IX SM atau paling tidak tahun 700 SM di Yunani, Sophia
diberi arti kebijaksanaan; sophia juga berarti kecakapan. Kata
philosophos
mula-mula dikemukakan dan dipergunakan oleh Heraklitos (540-480 SM), sementara
ada yang mengatakan bahwa kata tersebut mula-mula dipakai oleh Pythagoras
(580-500 SM).
Namun pendapat
yang lebih tepat adalah pendapat yang mengatakan bahwa Heraklitos-lah yang
menggunakan istilah tersebut. Menurutnya, philosophos (ahli filsafat) harus
mempunyai pengetahuan luas sebagai pengejawantahan daripada kecintaannya akan
kebenaran dan mulai benar-benar jelas digunakan pada kaum sofis dan sokrates
yang memberi arti philosophein sebagai penguasaan secara
sistematis terhadap pengetahuan teoritis. Philosophia adalah hasil dari
perbuatan yang disebut philosophein, sedangkan philosophos
adalah orang yang melakukan philosophein.
Dari kataPhilosophia
inilah akhirnya timbul kata-kata philosophie (Belanda, Jerman,
Perancis), philosophy
(Inggris), dan dalam bahasa Indonesia disebut filsafat
atau falsafat.Mempelajari
filsafat tidak akan pernah lepas dari bagaimana asal mula filsafat itu muncul.
Dan untuk mengetahui bagaimana asal mula filsafat itu muncul,maka kita perlu
mempelajari bagaimana sejarahnya. Sejarah filsafat ialah penyelidikan ilmiah
mengenai perkembangan filsafat dari seluruh bangsa manusia dalam sejarah. Jadi,
sejarah filsafat itu belumlah “filsafat”,sejarah filsafat hanyalah “sejarahnya”.
Bebicara tentang sejarah kelahiran dan perkembangan filsafat, tentu tidak akan
pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan (ilmu) pengetahuan yang munculnya pada masa
peradaban kuno (masa yunani). Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat yunani
dimajukan sebagai pangkal sejarah barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam
alam pikiranya berpangkal pada pemikiran yunani.
Dalam
mempelajari sejarah filsafat yunani, berarti menyaksikan kelahiran filsafat.
Filsafat lahir diawali dengan adanya para filusuf pertama yang memiliki
keraguan atas mitos-mitos
atau dongeng tentang asal muasal segala sesuatu,baik alam semesta maupun
manusia yang tidak bisa di terima oleh akal manusia. Sudah barang tentu kemenangan akal atas mitos-mitos itu tidak
mungkin terjadi dengan tiba-tiba. Kemenangan itu diperoleh secara
berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad.
1.2 RumusanMasalah
1.
Bagaimanakah sejarah munculnya filsafat yunani kuno?
2.
Apa sajakah faktor-faktor lahirnya filsafat yunani?
3.
Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat yunani kuno?
1.2
TujuanPenulisan
1. Menjelaskan bagaimana sejarah filsafat yunani kuno.
2. Menjelaskan faktor-faktor lahirnya filsafat yunani.
3. Menjelaskan siapa saja tokoh-tokoh filsafat yunani kuno.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah filsafat yunani kuno
Periode filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah
peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan
pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam.Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM
mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai
sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran
lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang
bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad
ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yangmenentang adanya mitos. Mereka
menginginkan adanya pertanyaan tentang, misteri alam
semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian
ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk
menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya
para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini
kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal
pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang
artinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.[1]
2.2
Faktor-faktor lahirnya filsafat yunani
Terdapat tiga
faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu[2]:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng),
dimana mitos dianggap
sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui
atau mengerti.
2. Karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai
pendorong kelahiran filsafat yunani.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal
dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan
kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya
tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan
adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal),
sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini
lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode
ini ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat
pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan
akal pikir) dan tidak berdasarkan pada mitos.
Mereka
mencari asas yang pertama dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang
berada di belakang segala sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat
yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang
terletak di pesisir Asia Kecil.
2.3Tokoh-Tokoh Filsafat Yunani
Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan seperangkat
akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal dan pikiran
ini manusia bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,
yaitu manusia bisa berfikir tentang segala sesuatu secara jauh dan mendalam,
dengan menggunakan logikanya.Kemampuan berfikir manusia ini dinamakan berfilsafat.
Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam mencari penjelasan daripada alam,
Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip pertama charce.
Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam filsafat yunani kuno,adalah
sebagai berikut :
1.
Thales
(624-546 SM)
Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang
yang mula - mula berfisafat (bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli
geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa
dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik
pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang.[3]
Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat
mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang : “what is
the nature of the world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam
semesta ini” ? Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana
dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu ? thales mengambil air
sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang
amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di
atas air (mayer,1950:18)[4]
2. Anaximender (610-547 SM)
Anaximander adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa
substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (Mayer,1950 :
18). Anaximander mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan.[5] Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi
sebab dia orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip
terakhir yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam
alam semesta.
3. Anaximenes (585-524 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya tentang
alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip yang merupakan
asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Menurutnya jiwa menjamin kesatuan tubuh
kita demikianpun udara meliputi segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain
dari udara saja yang dipupuk dengan bernafas. Maka dia merupakan yang pertama
berpikir persamaan antara tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut
didasarkan atas alasan:
a. Udara terdapat
dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun tidak
terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b. Keistimewaan udara
yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang peranan yang penting
dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
c. Udara adalah unsur
kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Mengenai terjadinya alam ini semuanya terjadi karena udara. Gerak udaralah
yang menjadi sebabnya. Jika udara jarang maka terjadilah api. Jika rapat
terjadilat angina dan awan, jika udara bertambah rapat lagi turunlah hujan dari
awan itu.
4.
Pythagoras
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan
dalam melukiskan kehidupan dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis
apa-apa dan begitu juga muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan
Pythagoras sudah diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya
masih dipertanyakan. Dengan demikian,
kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur mana yang termasuk ajaran Pythagoras
dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun
kelahirannya tidak diketahui. Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota
Kroton, Italia Selatan. Tarekat yang didirikan Pythagoras bersifat religius,
bukan politik, seperti yang diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum
pythagorean tidak berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan
mereka mempraktikkan filsafat sebagai a way of life.
Seiring berjalannya waktu,
pengikut-pengikut Pythagoras berkembang menjadi dua aliran. Pertama,aliran
akusmatiko (akusma=apa yang telah didengar). Mereka mengindahkan
penyucian dengan menaati semua peraturan dengan seksama. Kedua, aliran mathematikoi(matematis=ilmu
pengetahuan). Mereka mengutamakan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pasti.
5.
Parmanides
Parmanides
adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting.. Ia lahir pada kira kira
tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah
filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern.
Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah-
ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan
yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak
mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan
realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam –
macam, melainkan tetap. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh karena
itu, filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya
sebagai berikut:
a.
Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu
realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat
dipahami , bagi Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu
tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada
permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
b.
Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya
ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada
belaka, sekarang yang baka.
c.
Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi,
maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak seperti
heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Plato amat menghargai
metode parmendes dibandingkan dengan dari filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan parmenides adalah antara ada dan tiada,
nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting
bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang
tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus diakui adanya.
6.
Zeno
Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia
Parmenides. Aristoteles mengatakan bahwa Zeno menemukan dialektika. Istilah ini
merupakan kata yang mempunyai berbagai arti sepanjang sejarah filsafat.
Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang
dianut oleh pelawan-pelawa Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu
harus ditarik kesimpulan-kesimpilan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak
benar. Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode ini,
Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak sama-sama
mustahil.[6]
7.
Plato
Menurut Plato,
tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal
intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu
memiliki sejumlah gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan,
kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang
sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem
filsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam
penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan
mengada (menjadi, "becoming"). Plato salah seorang murid Socrates
yang hidup antara 427 – 347 SM
Plato adalah
salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang
gagasannya banyak dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir
selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga
menjadi perhatian Plato dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak,
setelah masa filosofis, Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah
relijius dengan gagasannya tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong
gerak untuk mencari hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam
Pikiran Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah
dilahirkan sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya
demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah
satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak orang dan para
arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua Yang
Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua
“Nesos” atau “Continent” dimana peradaban manusia masa kini berasal. Demikian
tingginya peradaban manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada
para penduduknya dan dalam sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala
yang berminat membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan
tsunami yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip
dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal
26-12-2004 yang lalu.
8.
Aristoteles
Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara. Ketika umur 18 tahun
dikirim ke Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya
Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna
berjalan-jalan. Sistem pengajaran
yang diberikan sambil jalan-jalan di taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya
pada pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar mengenai data-data
pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika,
filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi,
retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan
ilmu tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang
berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika,
yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak
pasti (hipotesis).
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang
penalaran (Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya
berjudul; Categories, On Interpretation,
Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical Refitations
BAB
III
KESIMPULAN
Kelahiran
pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali
oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran
terhadap setiap gejala alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM
mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai
sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat
biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat,
karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada
pemikiran yunani.
Pada
masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan
penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli
pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan melalui
budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu.
Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal kelahirannya adalah
ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik
sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche) yang merupakan unsur awal
terjadinya segala gejala.
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, Dr. K.
1975. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanius.
Tafsir, Ahmad. 2009. Filsafat Umum: Akal dan hati Sejak Thales sampai capra
Muzairi. 2009.Filsafat Umum. Yogjakarta:
Teras
[1]Muzairi, M.Ag, Filsafat Umum, (Yogjakarta: Teras,
2009),hlm.41-42
[2]http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-yunani-kuno.html
[3]http://kutipanartikel.blogspot.com/2009/10/klasifikasi-filsafat_18.html
[4] Ibid.
[5]Ahmad Tafsir,Dr.,Prof.,FILSAFAT UMUM,”Akal
dan hati Sejak Thales sampai capra”,2009,hlm.48
[6] Dr. K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta:
Kanius,1975), hlm. 46-50