BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Oleh karena itu, dengan pendidikan manusia dapat mengetahui sesuatu
yang belum diketahui dan menggali sumber daya manusia yang berkualitas. Sejak
lahir manusia membutuhkan pendidikan. Pada saat itu pendidik yang paling
berperan yaitu orang tua. Orang tua sebagai seorang pendidik sudah seharusnya
mengetahui tujuan pendidikan itu sendiri dan bagaimana langkah-langkah untuk
mencapai tujuan tersebut. Begitu juga dengan seorang guru harus mampu
membimbing peserta didik ke arah tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan yaitu untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia
yang bulat melalui latihan kejiwaan, kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan
indra. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya,
baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah, maupun
bahasanya(Secaraperoranganmaupunsecaraberkelompok)(http://princesugeng
06biologi. blogspot.com/2010/11/hakekat-manusia-dan-pendidikan).
Sampai saat ini, isu pendidikan masih mendapat perhatian yang
sangat besar dari masyarakat. Hal ini merupakan dampak dari keinginan seluruh masyarakat indonesia
yang ingin mewujudkan mutu pendidikan indonesia yang lebih baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas dilihat begitu kompleksnya permasalahan tentang
pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, penulis merumuskan beberapa masalah
dalam penulisan makalah ini.
1. Apakah pengertian dan
tujuan pendidikan?
2. Bagimana
hubungan hakekat manusia dengan
pendidikan?
3. yBagaimana peran
pendidikan dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian
dan hakekat pendidikan.
2. Mengetahui hubungan
hakekat manusia dan pendidikan.
3. Mengetahui peran
pendidikan dalam kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN
PENDIDIKAN
1. Pengertian Pendidikan
Menurut Redja Mudyahardjo (1998: 3) ‘‘Pendidikan adalah hidup.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup.Pendidikan adalah segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu”.
Pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia atau upaya membantu
manusia agar mampu mewujudkan diri sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing. Pendidikan adalah masalah yang sangat penting bahkan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan,
terutama pada zaman yang semakin canggih ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat dunia semakin sempit.
“Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidup dalam hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas
dari Sang Kholiq untuk beribadah”.http://wildaznov11.blogspot.com/2009/02/ilmu-pendidikan.html.
Oleh karena itu, sistem pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah
tidak layak bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Seharusnya pemerintah
kita harus lebih fokus kepada pendidikan, sebab pendidikan merupakan modal
utama suatu bangsa untuk dapat bersaing didalam era globalisasi seperti
sekarang ini.
2. Tujuan pendidikan
Menurut E. Mulyasa (2004: 21) Secara makro pendidikan nasional
bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu
melakukan inovasi dalam pendididkan untuk menuju suatu lembaga yang beretika,
selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan
memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh.
Tujuan pendidikan adalah sutau faktor yang sangat penting dalam
pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang hendak dicapai atau hendak dituju
oleh pendidikan. Di samping itu, pendidikan berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan, meningkatkan mutu pendidikan serta menentukan kearah mana
peserta didik akan dibawa.
Menurut Redja Mudyahardjo (1998:12) Tujuan pendidikan merupakan
perpaduan tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat pengembangan
kemampuan-kemampuan pribadi secara optimal dengan tujuan-tujan sosial yang
bersifat manusia seutuhnya yang dapat memainkan perannya sebagai warga dalam
berbagai lingkungan persekutuan hidup dan kelompok sosial.
Pendidikan merupakan tujuan dari orang tua dan juga pendidik yang
berhubungan dengan nilai-nilai hidup seperti kesusilaan, keagamaan dan lain-lain.
Selain itu, anak-anak dan generasi penerus merupakan kunci utama dari tujuan
pendidikan tersebut. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa ini, para
pendidik dan orang tua mempunyai peran yang sangat penting untuk mewujudkan
pendidikan yang lebih berkualitas.
B. Hubungan Hakekat
Manusia dengan Pendidikan
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna yang
memilki kemampuan intelektual dan daya nalar sehingga manusia mampu berfikir,
berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan
sebagai manusia yang utuh.
Wahyudin (2008:1.20) Berbagai aspek kehakikat manusia, pada
dasarnya adalah potensi yang harus
diwujudkan setiap orang, sebab itu bahwa berbagai aspek hakikat manusia
merupakan sosok manusia ideal, merupakan gambaran manusia yang dicita-citakan
atau yang menjadi tujuan.Sosok manusia ideal tersebut melainkan harus
diupayakan untuk diwujudkan.
Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat tumbuh
dan berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik bersifat
jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, manusia memerlukan pendidikan demi
mendapatkan perkembangan yang optimal sebagai manusia.
Pada dasarnya, ada dua pokok permasalahan tentang hakikat
manusia.Pertama, telah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk
ciptaan tuhan di muka bumi ini.Kedua, telah tentang sifat manusia dan
karakteristik yang menjadi ciri hususnya serta hubungannya dengan fitrah
manusia.(http://suripto.com/hakikat-manusia-dan-pendidikan.html).
Manusia makhluk indvidu, yaitu makhluk yang
memiki jatih diri, dan memiliki ciri perbedaan. Namun, pada saat yang bersamaan
manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya yang saling berintraksi
dengan lingkungannya.
C. PERAN PENDIDIKAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Pendidikan berpengaruh positif bagi kehidupan manusia. Sebagai
contohnya pendidikan melalui pengalaman hidup. Pengalaman seseorang dapat
mengetahui baik buruknya suatu tindakan. Akan lebih berhati-hati dalam memilih
suatu keputusan. Hal ini sesuai dengan pendapat berikut:
pendidikan sebagai kekuatan
berati mempunyai wewenang dan cukup kuat bagi kita,bagi rakyat banyak
(khalayak) untuk menentukan satu dunia yang macam apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapai dunia semacam itu.dan tidak ada satu
fungsi dan jabatan di dalam masyarakat
tanpa melalui proses pendidikan baik
didalam maupun di luar lembaga formal .Hubungan dan interaksi sosial yang
terjadi dalam proses pendidikan di
masyrakat mempengaruhi perkembangan
kepribadian manusia.untuk memperoleh hakekat diri yang makin bertambah sebagai
hasil pengalaman berturut-turut sepanjang kehidupan masyarakat.
http://wildaznov11.blogspot.com/2009/02/ilmu-pendidikan.html.
Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan
otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi
sebaliknya apabila kehidupan manusia dibarengi dengan pendidikan maka
kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik. Ilmu pengetahuan memegang
peranan penting dalam kehidupan. Tanpa ilmu, manusia akan buta dalam segalanya.
Ada banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari ilmu pengetahuan ini
diantaranya yaitu manfaat adanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya
ilmu tersebut, manusia dapat menemukan lampu, komputer, televisi, dan
lain-lain.
Kesadaran akan pentingnya manfaat pendidikan dapat memberikan
prestasi yang intelektual bagi manusia yang terlibat didalamnya. Belakangan ini
kesadaran akan manfaat pentingnya pendidikan sebagai penunjang menciptakan
sumber daya manusia dirasakan sudah tidak ada lagi. Ketika bukan lagi
keutamaan, kasih dan keadilan yang ditanamkan dalam konsep pendidikan,
melainkan mencari keuntungan materi dan kekuasan atau adanya komersialisasi di dunia
pendidikan, ini akan menjadi sebab utama terjadinya praktik pendidikan
diskriminatif. Wahyuddin(2008:1.39)
Dengan adanya aktivitas dan lembaga-lembaga pendidikan sudah dapat
membantu manusia dalam mengatasi
masalah dari perkembangan manusia itu
sendiri. Pendidikan yang akan membentuk manusia dengan tingkah laku tertentu
dan dalam keadaan tertentu pula. Jika
pendidikan itu di katakan sebagai suatu propesi, maka pendidik pun akan
menekuni pekerjaan tersebut karena memang sudah menjadi tugas seorang guru
dalam mendidik dan maengajar anak-anak didiknya. Seperti sebuah istilah guru
tanpa tanda jasa, pendidik tidak pernah menginginkan hal yang lebih selain dari
keberhasilan anak didiknya.
Proses pendidikan dari tiga bentuk pendidikan dipengaruhi oleh sistem politik dan ekonomi.
Di samping itu, dengan adanya bermacam-macam jenis politik dan bermacam-macam
kondisi ekonomi maka arah proses pendidikan akan bermacam-macam untuk
masing-masing bentuk pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga, pemerintah,
lembaga keagamaan dan lembaga-lembaga non-agama.
Adapun lembaga pendidikan yang pertama ditekuni oleh seorang anak
yaitu lembaga pendidikan keluarga. Keluarga merupakan wadah yang sangat penting
dalam membentuk watak dan pribadi seorang individu. Selain itu, ada juga
lembaga pendidikan sekolah yang
berfungsi juga membantu keluarga untuk medidik anak-anak. Anak-anak mendapatkan
pendidikan di lembaga ini, apa yang tidak
di dapat di dalam keluarga atau karena kedua orang tuanya tidak terlalu
memperhatikan anak tersebut, maka anak itu kan dididik disini.
Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga
pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial Pemerintah
bersama orang tua telah menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan sceara
besar-besaran untuk kemajuan sosial dan pembangunan bangsa, untuk
mempertahankan nilai-nilai tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang harus
dilestarikan seperti rasa hormat kepada orang tua, kepada pemimpin kewajiban
untuk mematuhi hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku, jiwa patriotisme dan sebagainya.
Pendidikan juga diharapkan untuk memupuk rasa takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
meningkatkan kemajuan-kemajuan danpembangunan politik, ekonomi, sosial dan
pertahanan keamanan. Pendek kata pendidikan dapat diharapkan untuk
mengembangkan wawasan anak terhadap ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya
dan pertahanan keamanan secara tepat dan benar, sehingga membawa kemajuan pada
individu masyarakat dan negara untuk
mencapaitujuanpembangunannasional.http://wildaznov11.blogspot.com/
2009/02/ilmu-pendidikan.html.
Pendidikan sering dipandang hanya sebatas tanggung jawab
pemerintah, padahal pendidikan yang bermutu sangat memerlukan peran aktif
seluruh komponen masyarakat, baik dalam segi perancangan kurikulum, materi
pembelajaran, proses pendidikan, dan pembiayaan. Rendahnya pembiayaan
pendidikan merupakan komponen masalah yang terbesar dalam mengejar kualitas
pendidikan yang bertumpu pada faktor pembiayaan. Untuk memperoleh
pendidikan yang berkualitas tentu memerlukan biaya yang cukup besar,
baik bagi kepentingan peningkatan kualitas tenaga kependidikan, maupun sarana
pendukung proses pembelajaran.
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas,kita dapat menarik kesimpulan antara lain:
1. Pendidikan merupakan proses panjang yang dalam pelaksanaannya
banyak ditemui berbagai macam masalah terutama pada zaman yang semakin canggih
ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat ilmu pengetahuan kita
semakin sempit sehingga membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyrakat.
2. Tujuan pendidikan adalah untuk mengatasi kebodohan dan
keterbelakangan yang sudah terbukti merupakan sasaran utama bagi munculnya
penjajahan, penindasan, dan perilaku yang tidak berprikemanusian, Oleh karena
itu, masyrakat Indonesia harus lebih meningkatkan mutu pendidikan yang
berkualitas.
3. Pendidikan juga berpengaruh dalam kehidupan, dengan pendidikan
seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan yang buruk
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan sumber yang cukup
mendasar bagi judul makalah ini. Selain itu, bentuk pemaparan dan penjelasannya
menggunakan metode pendeskripsian dan argumentasi untuk masalah yang dituangkan
dalam makalah ini. Penggunaan gaya bahasa yang mudah dipahami membuat sebuah
kajian baru dalam menyelesaikan suatu studi kasus.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang perlu ditambah dan diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan
inspirasi dari para pembaca dalam hal membantu menyempurkan makalah ini. Untuk
terakhir kalinya penulis berharap agar dengan hadirnya makalah ini akan
memberikan sebuah perubahan khususnya dunia pendidikan, dalam mengetahui
tentang pendidikan dan hakekat manusia.